Pada Senin pagi, 2 September 2024, harga sejumlah komoditas pangan di Indonesia menunjukkan pergerakan yang beragam. Beberapa bahan pokok seperti beras, cabai, dan daging sapi mencatat penurunan, sementara komoditas lain seperti bawang merah dan bawang putih mengalami kenaikan harga.
Berdasarkan data dari Panel Harga Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas), harga beras premium turun tipis sebesar 0,45% atau Rp70, menjadi Rp15.470 per kilogram. Begitu pula dengan beras medium yang mengalami penurunan sebesar 0,59% atau Rp80, sehingga kini berada di harga Rp13.500 per kilogram. Namun, beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog justru mengalami sedikit kenaikan sebesar 0,08% menjadi Rp12.600 per kilogram.
Tidak hanya beras, harga cabai rawit merah juga mengalami penurunan signifikan sebesar 2,04% atau Rp970, menjadi Rp46.470 per kilogram. Sementara itu, harga cabai merah keriting justru naik 0,37% atau Rp150, menjadi Rp40.360 per kilogram.
Di sisi lain, komoditas bawang merah dan bawang putih bonggol mengalami kenaikan harga. Harga bawang merah meningkat 1,32% menjadi Rp25.410 per kilogram, sedangkan bawang putih bonggol naik Rp700 menjadi Rp40.260 per kilogram.
Harga rata-rata daging sapi murni di pedagang eceran juga mencatat penurunan sebesar Rp1.840, kini menjadi Rp133.070 per kilogram. Hal serupa terjadi pada daging ayam ras, yang turun 0,83% atau Rp290, menjadi Rp34.470 per kilogram.
Namun, tidak semua harga pangan menurun. Harga telur ayam ras naik 0,67% menjadi Rp28.510 per kilogram, dan harga gula konsumsi meningkat 1,57% menjadi Rp18.120 per kilogram. Sementara itu, minyak goreng kemasan sederhana naik 0,61% menjadi Rp18.120 per liter, meskipun minyak goreng curah mengalami penurunan ke Rp15.950 per liter.
Di sektor protein hewani lainnya, harga ikan juga mengalami kenaikan. Ikan tongkol naik 3,33% menjadi Rp32.620 per kilogram, ikan bandeng naik 0,39% menjadi Rp33.090 per kilogram, dan ikan kembung naik 1,76% menjadi Rp37.540 per kilogram.
Harga pangan yang berfluktuasi ini mencerminkan dinamika pasar yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk pasokan dan permintaan. Masyarakat diharapkan terus memantau perkembangan harga agar dapat mengelola anggaran belanja dengan lebih bijak