Pergerakan tanah masih terjadi di Kampung Cibungur, RT 3 RW 7, Desa Sarinagen, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Senin, 1 April 2024. Kondisi itu membuat warga khawatir. Mereka takut dampak kerusakan meluas. Berdasarkan pantauan di lokasi, sejumlah bangunan warga telah rata dengan tanah. Puing-puing bangunan pun masih berserakan. Rohman (52), warga Cibungur, mengaku masih merasakan pergerakan tanah di lokasi itu. Pada pukul 7.00 WIB, saat dia memindahkan genting dari rumahnya yang ambruk, dia merasakan getaran. “Sapertos lini (Seperti gempa),” ucapnya.
Rohman urung memindahkan genting. Dia khawatir tanah tidak stabil. Selain getaran, katanya, salah satu indikasi pergerakan tanah adalah genting-genting yang ngaburusut atau berjatuhan.
Pergerakan tanah di Cibungur telah terjadi sejak Rabu, 27 Maret 2024. Laela Komala (50), istri Rohman, mengungkapkan, pergerakan tanah dimulai dari muncunya retakan di lantai keramik dapurnya. Lantai juga tampak menyembul. Ia melihat kondisi tersebut sehabis sahur.
Satu rumah warga lain bahkan ambruk dapurnya. Rupanya, pergerakan tanah terus merambat hingga akhirnya rumah-rumah warga ambruk. Menurut Laela, terdapat 6 rumah warga yang ambruk akibat peristiwa itu. Sebanyak 48 warga yang terdampak pun terpaksa mengungsi, Laela salah satunya. Ia pindah dan mengontrak rumah. Kini, ancaman mengintai sekira 10 rumah warga lain yang masih berdiri. Pasalnya, tanah terus terasa bergerak.
Artikel: Pikiran-rakyat.com