Bandung, 16 April 2025 – Warga kawasan Cicadas, Bandung, mengeluhkan minimnya fasilitas Tempat Penampungan Sementara (TPS) sampah. Akibatnya, petugas kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung harus mengangkut rata‑rata 17 ton sampah setiap hari langsung dari pinggir jalan, tanpa melewati TPS terlebih dahulu.

Kondisi Lapangan dan Dampak Warga

Sejak TPS di beberapa titik Cicadas ditutup tahun lalu karena peremajaan, warga terpaksa menumpuk sampah di depan rumah atau membuangnya di pinggir jalan. Kepala Seksi Pengelolaan Sampah DLH Kota Bandung, Ahmad Fauzi, menyatakan bahwa rute pengangkutan harus diatur ulang: “Setiap hari tim kami mengangkut sekitar 17 ton sampah yang menumpuk di sepanjang Jalan Cicadas—mulai dari perempatan Dago hingga ujung selatan wilayah”—ujarnya.

Penumpukan sampah ini memicu keluhan warga mengenai bau tidak sedap dan munculnya vektor penyakit seperti lalat dan tikus. Seorang warga, Ibu Ratna, mengungkapkan kekhawatirannya: “Kami berharap TPS baru segera dibangun, agar sampah tidak berserakan dan lingkungan kembali bersih.”

Upaya Pemerintah Kota Bandung

DLH Kota Bandung mengakui belum mampu memenuhi kebutuhan TPS di Cicadas akibat keterbatasan anggaran. Namun, Pemerintah Kota Bandung telah menganggarkan pembangunan lima titik TPS baru pada APBD Perubahan 2025 senilai Rp 2,5 miliar. “Proses lelang dan konstruksi diperkirakan selesai dalam tiga bulan ke depan,” jelas Kepala DLH, Siti Marlina.

Sementara itu, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bandung telah meninjau beberapa lahan potensial untuk TPS, termasuk lahan eks kios bekas yang tidak terpakai. Lahan tersebut dinilai strategis karena dekat dengan pusat permukiman dan mudah diakses truk pengangkut sampah.

Rencana Jangka Panjang dan Edukasi Masyarakat

Selain penambahan TPS, Pemkot Bandung berencana mengintensifkan program bank sampah dan edukasi pemilahan sampah di tingkat RW. Camat Cicadas, Rudi Hartono, menyatakan, “Kami akan menggandeng Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) untuk mensosialisasikan pentingnya memilah sampah organik dan non‑organik sejak dari rumah.”

Dengan kombinasi pembangunan TPS baru dan program edukasi, diharapkan volume sampah yang menumpuk di jalanan dapat berkurang signifikan, serta kualitas lingkungan di Cicadas kembali terjaga.

Sumber: Pikiran Rakyat

By Luthfan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *