Washington, 16 April 2025 – Sebuah unggahan viral di media sosial menyindir ketergantungan Amerika Serikat (AS) pada produk impor China, meskipun pemerintahan Donald Trump dulu menggalakan kebijakan “America First”. Unggahan tersebut membandingkan janji Trump untuk mengurangi defisit perdagangan AS-China dengan kenyataan bahwa produk “Made in China” masih mendominasi pasar AS hingga kini.

Latar Belakang Perang Dagang AS-China

Pada era kepresidenan Donald Trump (2017-2021), AS memberlakukan tarif impor tinggi terhadap produk China senilai miliaran dolar, dengan tujuan mengurangi defisit perdagangan dan mendorong produksi dalam negeri. Namun, data terbaru Biro Sensus AS (2024) menunjukkan:

  • Defisit perdagangan AS-China masih mencapai $382 miliar pada 2023.
  • Produk elektronik, tekstil, dan suku cadang China masih mendominasi 30-40% pasar AS.

Sindiran Viral di Media Sosial

Sebuah postingan di Twitter/X yang telah dibagikan 50.000+ kali menampilkan foto toko-toko di AS yang dipenuhi barang “Made in China” dengan caption:
“Trump bilang menang perang dagang, tapi kita masih pakai semuanya dari China. Who really won?”

Postingan ini memicu perdebatan, di mana sebagian netizen mengkritik kebijakan proteksionisme Trump yang dinilai gagal, sementara yang lain berargumen bahwa China tetap bergantung pada teknologi AS.

Analisis Ekonom: AS Sulit Lepas dari Ketergantungan pada China

Prof. Linda Lim (Ekonom Universitas Michigan) menjelaskan:

  • “AS memang berhasil memindahkan beberapa produksi ke Vietnam dan India, tetapi China tetap menjadi pusat manufaktur global karena infrastruktur dan rantai pasok yang efisien.”
  • “Perang dagang justru membuat harga barang di AS naik, yang akhirnya dibebankan ke konsumen.”

Respons Politis

  • Mantan Presiden Trump (yang kini kembali mencalonkan diri pada Pilpres 2024) membantah kegagalan kebijakannya, dengan menyatakan bahwa “China tetap membayar miliaran dolar dalam tarif, dan industri AS lebih kuat sekarang.”
  • Tim Kampanye Biden memanfaatkan isu ini untuk menyerang Trump, dengan menyebut “Kebijakan Trump hanya menyakiti ekonomi AS tanpa hasil nyata.”

Masa Depan Hubungan Dagang AS-China

Dengan ketegangan geopolitik yang masih tinggi, AS terus berupaya:

  1. Memperkuat aliansi dengan Eropa dan Jepang untuk mengurangi ketergantungan pada China.
  2. Mendorong produksi chip dan baterai di dalam negeri melalui CHIPS Act.
  3. Tetapi, banyak analis meragukan AS bisa sepenuhnya lepas dari China dalam waktu dekat.

Kontak Narasumber:

By Luthfan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *