BANDUNG — Angka kasus HIV/AIDS di Kota Bandung, Jawa Barat, dinilai sangat mengkhawatirkan. Berdasarkan data estimasi dari Kementerian Kesehatan, dari total 10.931 orang yang diperkirakan terinfeksi HIV sejak 1991 hingga Januari 2025, sebanyak 9.784 kasus HIV positif telah ditemukan di Kota Bandung—setara dengan sekitar 90% dari estimasi jumlah kasus.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 6.370 Orang dengan HIV (ODHIV) tercatat patuh menjalani pengobatan antiretroviral (ARV), sementara sisanya masuk dalam kategori Lost to Follow Up (LFU) dan saat ini sedang ditelusuri kembali oleh tim pendamping dari LSM.

Lebih lanjut, 3.631 ODHIV yang rutin menjalani pengobatan berhasil menekan jumlah virus dalam tubuh mereka hingga tidak terdeteksi, sehingga tidak lagi berisiko menularkan HIV kepada orang lain.

Karang Taruna Didorong Terlibat Langsung

Menyikapi situasi tersebut, Anggota DPRD Kota Bandung Andri Gunawan mendorong Karang Taruna untuk lebih aktif mendukung program penanggulangan HIV/AIDS yang digalakkan Pemerintah Kota Bandung. Hal ini ia sampaikan dalam acara Pertemuan Deteksi Dini TB HIV AIDS bagi Karang Taruna dan Community Organizer yang digelar oleh Dinas Kesehatan Kota Bandung di Hotel Tebu, Rabu (21/5/2025).

Karang Taruna harus terlibat aktif bahkan terjun langsung untuk membantu community organizer di masing-masing kecamatan, sehingga upaya penanganan HIV/AIDS yang sudah sangat mengkhawatirkan ini bisa dilakukan secara masif,” ujar Andri, yang juga menjabat sebagai Ketua Karang Taruna Kota Bandung.

Menurutnya, Karang Taruna memiliki struktur yang tersebar hingga ke tingkat RT, sehingga dapat menjadi ujung tombak dalam upaya penjangkauan, pendataan, serta pendampingan ODHIV secara langsung di lingkungan masyarakat. Terlebih lagi, jumlah community organizer dari Dinkes saat ini hanya satu orang per kecamatan, yang dinilai belum cukup untuk menjangkau seluruh wilayah.

Komitmen Kota Bandung dalam Penanggulangan HIV/AIDS

Komitmen penanggulangan HIV/AIDS di Kota Bandung juga terlihat dari berbagai upaya kampanye dan edukasi publik, termasuk pembuatan mural bertema pencegahan HIV/AIDS di ruang-ruang publik seperti taman di kawasan Jalan Tamansari.

Andri berharap sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan organisasi seperti Karang Taruna bisa mempercepat pencapaian target pengendalian HIV/AIDS di Kota Bandung, sekaligus menunjukkan kontribusi nyata Karang Taruna dalam pembangunan sosial.

Karang Taruna harus terus memberi bukti dan manfaat bagi masyarakat, bukan hanya sekadar organisasi yang eksis, tapi juga berdaya,” tutupnya.

By Luthfan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *