Mahfuz Sidik, Ketua Komisi I DPR Periode 2005-2010, meminta pemerintah segera menyiapkan skenario terburuk menghadapi situasi geopolitik global yang semakin memanas jika Israel memperluas zona perang. Menurut Mahfuz, ancaman perang kawasan dan Perang Dunia (PD) III semakin nyata jika Israel menyerang Iran, serta melibatkan Amerika Serikat (AS) dan Rusia dalam konflik ini. Hal ini disampaikan Mahfuz dalam diskusi Gelora Talks bertema ‘1 Tahun Perang Palestina dan Matinya Nurani Dunia’ pada Rabu, 2 Oktober 2024. Ilustrasi Gaza. Politikus senior AS tuduh Iran, Rusia, dan China picu serangan Israel ke Gaza.
“Israel sekarang semakin kehilangan muka dan ingin terus memperluas zona perang. Israel ingin menarik kekuatan besar seperti Amerika terlibat. Kalau Iran diserang, maka Rusia juga akan terlibat,” ujar Mahfuz. Ia menambahkan bahwa Israel akan lebih fokus untuk membuat perang dengan Iran semakin terbuka, terutama setelah Iran meluncurkan ratusan rudal hipersonik ke Israel. “Kita harus mempersiapkan skenario yang lebih buruk jika Iran terpancing dan perang terbuka dengan Israel terjadi,” katanya. Sebagai Sekretaris Jenderal Partai Gelombang Rakyat Indonesia, Mahfuz juga menilai bahwa Presiden Israel Benyamin Netanyahu sengaja mengelola konflik di kawasan untuk mempertahankan kekuasaannya. “Israel akan terus memicu konflik hingga perang terbuka terjadi. Kita harus siap dengan skenario terburuk menghadapi situasi global ini,” katanya. Baca Juga: Iran Setop Serangan Usai Tembakkan 180 Rudal ke Israel, Beda Cerita Kalau Negara Penjajah Itu Melawan Mahfuz juga menyoroti tantangan bagi Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk meningkatkan peran Indonesia dalam geopolitik global dan mencegah perang kawasan semakin meluas. “Indonesia harus bisa mengubah sikap Mesir dan Yordania untuk membantu menyelamatkan warga Gaza karena situasi kawasan semakin panas,” tuturnya. Perang yang meluas akan berdampak pada rantai pasokan pangan dan energi dunia, termasuk ke Indonesia. Oleh karena itu, Mahfuz menegaskan bahwa Indonesia harus mengambil peran yang lebih kuat secara geopolitik, menyelamatkan kemanusiaan di Gaza, dan mengambil langkah-langkah internasional untuk kemerdekaan Palestina.