Bandung, 29 April 2025 — Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi mengumumkan akan melakukan audit investigatif terhadap sejumlah yayasan yang diduga bodong dan telah menerima hibah pendidikan dari Pemerintah Provinsi Jabar. Langkah ini diambil guna memastikan dana hibah pesantren dalam APBD Jabar 2026 disalurkan tepat sasaran dan tidak disalahgunakan oknum tak bertanggung jawab.
“Kami akan melakukan audit investigatif, setelah audit investigatif akan kita serahkan pada penyidik,” ujar Dedi usai menghadiri rapat koordinasi di Bandung, Senin (28/4/2025) .
Sebelumnya, Dedi telah memangkas anggaran hibah untuk pesantren dalam APBD 2025 sebagai bagian dari upaya memperbaiki tata kelola bantuan. Ia menyoroti praktik beberapa yayasan fiktif yang dibentuk untuk meraup keuntungan pribadi, serta yayasan terdaftar yang ternyata tidak menjalankan program pendidikan sesuai tujuan hibah.
“Beberapa yayasan yang terdaftar bahkan tidak menjalankan program pendidikan yang sesuai dengan tujuan hibah. Saya tidak mau dana hibah hanya dinikmati oleh pihak-pihak tertentu. Ini tidak bisa dibiarkan, sehingga saya hentikan dulu,” tambah Dedi .
Hasil audit nantinya akan dijadikan dasar pelaporan ke aparat penegak hukum. Pemprov Jabar berkomitmen menerapkan standar transparansi dan akuntabilitas yang tinggi dalam penyaluran dana publik.
Sebagai langkah lanjutan, Dedi juga menginstruksikan penerapan mekanisme verifikasi lebih ketat bagi lembaga penerima hibah tahun depan, termasuk kunjungan lapangan dan keterlibatan masyarakat setempat dalam memantau realisasi program.