Bandung, 17 April 2025 – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menegaskan bahwa penunjukan komisaris baru PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank BJB) dilakukan semata-mata berdasarkan pertimbangan profesional, tanpa intervensi politik. Pernyataan ini disampaikan usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan 2024 yang digelar di Gedung Bank BJB, Bandung, Rabu (16/4/2025).

Dalam RUPS tersebut, dua figur publik, Mardigu Wowiek Prasantyo (pakar ekonomi) dan Helmy Yahya (mantan direktur TVRI), resmi ditetapkan sebagai anggota Dewan Komisaris. Selain itu, Yusuf Saadudin, yang sebelumnya menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama, dikukuhkan sebagai Dirut definitif.

Proses Seleksi Transparan, Tanpa Intervensi Politik

Dedi Mulyadi, selaku perwakilan pemegang saham utama (Pemprov Jabar), menyatakan bahwa penunjukan Mardigu dan Helmy dilakukan setelah menelusuri rekam jejak keduanya di sektor perbankan dan manajemen strategis.

“Saya tidak pernah bertemu atau berdiskusi sebelumnya dengan mereka. Saat menghubungi via telepon, keduanya bahkan sedang berada di Eropa. Saya menawarkan posisi ini murni karena kapabilitas mereka,” tegas Dedi.

Ia menambahkan, “Tidak ada pertimbangan politik dalam keputusan ini. Saya hanya melihat track record dan pengalaman profesional mereka.”

Susunan Dewan Komisaris & Direksi Baru Bank BJB

Berikut susunan lengkap jajaran manajemen Bank BJB hasil RUPS 2024:

Dewan Komisaris:

  • Komisaris Utama Independen: Mardigu Wowiek Prasantyo
  • Komisaris Independen: Helmy Yahya
  • Komisaris: Herman Suryatman
  • Komisaris: Rudie Kusmayadi
  • Komisaris: Tomsi Tohir
  • Komisaris Independen: Novian Herodwijanto

Direksi:

  • Direktur Utama: Yusuf Saadudin
  • Direktur Kepatuhan: Joko Hartono Kalisman
  • Direktur Korporasi & UMKM: Mulyana
  • Direktur Konsumer & Ritel: Nunung Suhartini
  • Direktur Operasional & TI: Ayi Subarna
  • Direktur Keuangan: Hana Dartiwan

Harapan untuk Kinerja Bank BJB ke Depan

Dengan komposisi dewan komisaris dan direksi yang baru, Dedi Mulyadi berharap Bank BJB dapat semakin kompetitif di industri perbankan nasional. “Kami ingin BJB tidak hanya kuat di tingkat regional, tetapi juga menjadi bank yang diperhitungkan secara nasional,” ujarnya.

Bank BJB, yang saat ini memiliki aset lebih dari Rp 200 triliun, terus memperkuat ekspansi bisnisnya, termasuk dalam pendanaan proyek infrastruktur dan pengembangan UMKM di Jawa Barat dan Banten.

Analisis:
Penunjukan figur seperti Mardigu (ekonom) dan Helmy Yahya (pakar komunikasi) dinilai sebagai upaya memperkuat tata kelola perusahaan serta branding Bank BJB. Langkah ini juga mengisyaratkan komitmen Pemprov Jabar untuk menjaga independensi BJB dari kepentingan politik praktis.

(Sumber: Beritasatu.com, data BJB 2025)

By Luthfan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *