Bandung, 30 April 2025 – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengusulkan kebijakan kontroversial yang mengaitkan program Keluarga Berencana (KB) dengan bantuan sosial. Dalam rapat koordinasi di Pusdai Jabar, Selasa (29/4), Dedi menegaskan warga yang ingin menerima bansos, beasiswa, atau bantuan perumahan harus berpartisipasi dalam KB, dengan insentif Rp500.000 bagi peserta vasektomi.

Poin Kebijakan Utama
Integrasi KB dengan Bansos

Syarat baru penerima bansos: partisipasi dalam program KB

Target: Distribusi bantuan lebih merata, hindari penumpukan pada satu keluarga

Fokus pada KB Pria

Vasektomi (MOP) menjadi metode utama

Insentif Rp500.000 per peserta

Alasan: “Keluarga prasejahtera dominan punya anak >2” (Dedi)

Dasar Kebijakan

Respons keluhan biaya melahirkan hingga Rp25 juta

Upaya tekan angka kemiskinan melalui pengendalian kelahiran

Argumentasi Gubernur
“Negara tak boleh terus menjamin keluarga yang sama. Bansos harus seimbang dengan tanggung jawab reproduksi,” tegas Dedi di Balai Kota Depok. Ia mencontohkan beasiswa dan bantuan perumahan yang kerap diterima keluarga besar.

Pro-Kontra Kebijakan
Dukungan:

Dinilai solutif turunkan kemiskinan

Selaras dengan program Kemenkes RI

Kritik:

Dianggap langgar hak reproduksi

Potensi stigmatisasi keluarga besar

By Luthfan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *