JAKARTA — Grab Indonesia mengeluarkan peringatan tegas kepada mitra pengemudinya yang terlibat dalam aksi unjuk rasa nasional pada Selasa, 20 Mei 2025. Pihak perusahaan menyatakan tidak akan mentolerir tindakan provokasi dan intimidasi yang dilakukan selama penyampaian aspirasi dalam aksi tersebut.
Pernyataan ini disampaikan oleh Tirza Munusamy, Chief of Public Affairs Grab Indonesia, dalam keterangan tertulis yang diterima Pikiran-Rakyat.com, Rabu (21/5/2025).
“Grab tidak menoleransi segala bentuk tindak provokasi, intimidasi, hingga pelanggaran yang merugikan pihak lain selama penyampaian aspirasi,” ujar Tirza.
Grab meminta para mitranya untuk menyampaikan aspirasi secara tertib, damai, dan sesuai dengan hukum yang berlaku. Tirza menegaskan bahwa perusahaan akan mengambil langkah tegas sesuai Kode Etik dan peraturan perundang-undangan terhadap mitra yang terbukti melakukan pelanggaran saat aksi berlangsung.
Aksi demo ojol yang dilakukan oleh ribuan pengemudi di beberapa titik, termasuk Jakarta, dilakukan sebagai bentuk protes atas sejumlah isu yang diangkat oleh komunitas pengemudi ojek online. Meski aksi berlangsung cukup masif, Grab memastikan operasional layanan tetap berjalan normal.
“Kami meminta maaf apabila terjadi keterlambatan layanan selama aksi berlangsung,” ujar Tirza dalam pernyataannya.
Grab juga menyampaikan bahwa pihaknya menghormati hak setiap individu untuk menyampaikan pendapat. Namun, perusahaan menekankan pentingnya menjaga ketertiban umum dan kenyamanan masyarakat luas.
Sebelumnya, demo ojol juga menarik perhatian pemerintah dan DPR. Massa pengemudi online telah bertemu dengan perwakilan pemerintah dan dijadwalkan menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi V DPR RI guna menyuarakan aspirasi mereka secara resmi.