Bandung, 17 April 2025 – Meskipun Amerika Serikat memberlakukan tarif impor sebesar 32% terhadap produk tekstil dan alas kaki dari Indonesia, industri fashion di Jawa Barat tetap menunjukkan vitalitasnya. Hal ini terlihat dalam gelaran “Pusaka 2025 Puspa Karya Jabar Istimewa” yang berlangsung pada 16–20 April 2025 di Graha Kota Bandung.
Acara yang diselenggarakan oleh Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat ini menghadirkan 100 tenant dari berbagai kota dan kabupaten di Jawa Barat. Sebanyak 85 tenant menampilkan produk fashion dan kerajinan di area indoor, sementara 15 tenant lainnya menawarkan kuliner di area outdoor.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat, Yuke Mauliani Septina, menyatakan bahwa acara ini bertujuan untuk memberikan platform strategis bagi UMKM Jawa Barat dalam memperluas pasar hingga tingkat global. “Intinya, ini adalah ruang untuk mengapresiasikan para pengusaha UMKM. Jadi kita kasih wadah seperti ini, mereka bisa lebih menjual lagi produknya dan kita fasilitasi untuk legalitasnya,” ujar Yuke.
Sebagai bagian dari upaya mendukung UMKM, acara ini juga meluncurkan program fasilitasi legalitas gratis, termasuk 1.000 merek Hak Kekayaan Intelektual (HAKI), 500 pendirian PT perorangan, dan sertifikasi halal reguler. Yuke menambahkan bahwa target tahun ini dari provinsi adalah 1.000, dan dengan koordinasi bersama kabupaten/kota, diharapkan dapat mencapai di atas 5.000 atau bahkan 10.000.
Meskipun tarif impor yang diberlakukan oleh AS memberikan tantangan bagi industri tekstil Indonesia, khususnya di Jawa Barat, semangat dan kreativitas pelaku usaha lokal tetap tinggi. Acara seperti “Pusaka 2025 Puspa Karya Jabar Istimewa” menjadi bukti bahwa industri fashion Jawa Barat mampu bertahan dan terus berkembang di tengah tekanan global