Bandung, 12 Juni 2025 – Di tengah derasnya hujan yang mengguyur RT 1 RW 1, Kelurahan Sukaraja, Cicendo, Wahyu (59) memandang ruang pembakar sampah sederhana di depannya. Inovasinya sejak 2023 itu telah membebaskan warga dari ketergantungan pada Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Gunung Batu Barat, sekaligus menjawab krisis sampah yang kerap melanda Kota Bandung.
Latar Belakang: Darurat Sampah yang Memicu Aksi
Bermula dari kondisi darurat sampah di Bandung pada 2023, Wahyu – Ketua RT 1 sekaligus pengelola Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Karya Bersama – tergerak mencari solusi mandiri. Dengan belajar dari YouTube, ia merancang ruang pembakar sampah setinggi 6 meter yang dibiayai swadaya warga dari 8 RT dan sumbangan pribadi Camat Cicendo sebesar Rp10 juta.
Sistem Pengelolaan Terintegrasi
Tak sekadar membakar sampah, Wahyu membangun sistem terpadu dengan melibatkan 6 petugas:
-
Dua orang mengelola insinerator,
-
Dua orang bertanggung jawab atas budidaya maggot (larva pengurai organik),
-
Dua orang mengurus “Buruan Sae” (kebun produktif warga).
“Dari sini, warga bisa memanen sayur dan ikan hasil pengolahan sampah organik,” ujar Wahyu, Rabu (11/6/2025).
Ekonomi Sirkular: Sampah Jadi Rupiah
KSM Karya Bersama membuktikan pengelolaan sampah bisa menghasilkan nilai ekonomi:
-
Pendapatan dari penjualan kemasan bekas air mineral mencapai Rp1 juta lebih per dua minggu.
-
Hasil pertanian dan perikanan “Buruan Sae” dinikmati warga secara gratis.
Tantangan dan Dedikasi
Meski sukses, tantangan muncul saat operasional libur. “Saat Lebaran kemarin, sampah menumpuk setinggi 1,5 meter,” kenangnya. Namun, dedikasi Wahyu tak surut: “Cinta dan rasa suka mengantarkan saya bertahan, bahkan rela lembur.”
Dampak Sosial
Inisiatif ini telah mengubah paradigma pengelolaan sampah di wilayahnya. Kawasan dekat Stasiun Cimindi itu kini mandiri, tak lagi merepotkan TPS kelurahan.
“Pilah sampah ternyata bisa jadi rupiah sekaligus menyelesaikan masalah lingkungan,” tegas Wahyu, sambil menatap asap yang membubung dari insinerator karyanya – simbol perjuangan warga kecil melawan darurat sampah.