Iran meluncurkan serangan udara langsung ke Israel Jumat malam (13/6), memicu ledakan dahsyat di Tel Aviv dan Yerusalem. Ini menjadi eskalasi dramatis pertama konflik terbuka kedua negara dalam beberapa dekade, memaksa jutaan warga Israel berlindung saat sirene serangan udara meraung di seluruh negeri.

Menurut keterangan resmi militer Israel, Iran menembakkan dua gelombang rudal balistik dengan jumlah di bawah 100. Sebagian besar rudal berhasil dicegat sistem pertahanan atau jatuh sebelum mencapai target. Namun, dampak serangan tetap signifikan:

  • Gedung apartemen di Ramat Gan (dekat Tel Aviv) dan bangunan pusat kota mengalami kerusakan parah.

  • Kementerian Kesehatan Israel melaporkan 44 korban luka, termasuk dua orang dalam kondisi kritis.

“Kami sedang diserang langsung oleh Iran,” tegas juru bicara militer Israel. “Ini adalah awal dari babak baru dalam konflik.”

Balas Dendam atas Serangan Natanz

Serangan ini merupakan pembalasan Iran atas serangan Israel pekan lalu yang menghancurkan fasilitas nuklir bawah tanah Natanz. Serangan tersebut menewaskan sejumlah jenderal tinggi dan ilmuwan nuklir Iran. Pemerintah Tehran secara terbuka menyatakan operasi ini sebagai “tindakan hukum atas agresi Zionis”.

Respons Internasional dan Kekhawatiran Eskalasi

Washington menyatakan “kecaman keras” atas serangan Iran dan menegaskan komitmen melindungi sekutunya. PBB menggelar sidang darat, memperingatkan risiko perang regional. Pasar keuangan global bereaksi negatif: indeks Wall Street anjlok pada penutupan Jumat (13/6).

Analisis:
Ini pertama kalinya sejak Perang Iran-Irak (1980-1988) Tehran melancarkan serangan langsung dari wilayahnya ke Israel. Para pakar menilai langkah ini sebagai “titik balik berbahaya” yang berpotensi memicu perang terbuka—terutama jika Israel membalas secara ofensif.

Laporan perkembangan konflik terus dipantau.

By Luthfan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *