Jerusalem – Pasukan Israel mengambil alih kapal kemanusiaan berbendera Inggris, Madleen, yang berusaha menerobos blokade laut menuju Jalur Gaza. Kapal yang dioperasikan oleh koalisi pro-Palestina Freedom Flotilla Coalition (FFC) itu mengangkut sejumlah aktivis internasional, termasuk Greta Thunberg dari Swedia dan anggota Parlemen Eropa asal Prancis, Rima Hassan.

Kapal Disergap di Perairan Internasional

Menurut laporan FFC melalui Telegram, kapal Madleen dicegat oleh angkatan laut Israel pada dini hari sebelum mencapai Gaza. “Kami diserang di perairan internasional sekitar pukul 2 pagi,” tulis Hassan di platform X, mengunggah foto yang menunjukkan para kru dengan tangan terangkat di atas dek.

Kapal tersebut membawa bantuan simbolis seperti beras dan susu formula bayi, yang ditujukan untuk menyoroti krisis kemanusiaan di Gaza. Namun, Israel menuding aksi ini sebagai “propaganda” dan menyatakan kapal telah “diamankan tanpa insiden.”

Respons Sarkastik Israel

Kementerian Luar Negeri Israel mengonfirmasi bahwa semua penumpang dalam keadaan selamat. “Mereka diberi sandwich dan air. Pertunjukan telah usai,” tulis akun resmi mereka di X dengan nada sarkastik. Pemerintah Israel menegaskan bantuan akan dikirim ke Gaza melalui “jalur resmi,” meski blokade selama 17 tahun tetap diberlakukan.

Blokade Gaza dan Krisis Kemanusiaan

Israel memberlakukan blokade laut dan darat atas Gaza sejak 2007, setelah Hamas mengambil alih wilayah tersebut. Otoritas Israel berargumen bahwa blokade diperlukan untuk mencegah penyelundupan senjata, namun PBB dan organisasi HAM menilai kebijakan ini memperparah penderitaan warga sipil.

Sejak konflik 7 Oktober 2023—yang dipicu serangan Hamas ke Israel—lebih dari 54.000 warga Palestina tewas menurut data Kementerian Kesehatan Gaza. PBB memperingatkan 2 juta penduduk Gaza menghadapi kelaparan akut akibat pembatasan akses bantuan.

Dukungan Internasional untuk Gaza

Pelapor Khusus PBB untuk Hak Asasi Palestina, Francesca Albanese, mendesak negara-negara Mediterania terus mengirim bantuan. “Perjalanan Madleen mungkin gagal, tapi misinya belum selesai. Setiap pelabuhan harus mengirim solidaritas untuk Gaza,” tegasnya.

Analisis: Penangkapan kapal ini memperlihatkan ketegangan terus-menerus antara upaya aktivis internasional dan kebijakan keamanan Israel. Sementara Israel bersikukuh pada blokade, tekanan global untuk membuka akses kemanusiaan ke Gaza semakin menguat.

By Luthfan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *