TEHERAN – Eskalasi konflik Iran-Israel mencapai fase kritis setelah serangan udara Israel pada Minggu (15/6/2025) menewaskan tiga jenderal intelijen senior Korps Garda Revolusi Islam (IRGC). Korban tewas meliputi:
-
Jenderal Mohammad Kazemi – Kepala Organisasi Intelijen IRGC
-
Jenderal Hassan Mohaqeq – Wakil Kepala Intelijen IRGC
-
Jenderal Mohsen Bagheri – Perwira Intelijen Senior IRGC
Dalam pernyataan resminya, IRGC menegaskan ketiganya merupakan “tokoh kunci sistem keamanan Iran” yang bertanggung jawab atas pengawasan operasi militer dan intelijen eksternal.
LATAR BELAKANG: SPIRAL KEKERASAN
Serangan ini merupakan kelanjutan dari Operation Rising Lion yang diluncurkan Israel pada Jumat (13/6):
-
Target: Fasilitas militer dan nuklir Iran di berbagai wilayah.
-
Respons Iran: Peluncuran Operation True Promise 3 dengan serangan rudal balasan ke Israel.
-
Dampak: Kedua negara kini terjebak dalam siklus balas dendam berdarah.
KORBAN JIWA (DATA PER 16 JUNI 2025)
Pihak | Tewas | Terluka | Sumber |
---|---|---|---|
Iran | 128 | ≈900 | Kementerian Kesehatan Iran |
Israel | 13 | >370 | Anadolu Agency |
Catatan: Angka korban diperkirakan terus bertambah.
ANALISIS STRATEGIS: KERUGIAN BESAR IRAN
-
Pukulan ke Struktur Komando
Kazemi dan Mohaqeq merupakan otak di balik operasi intelijen luar negeri Iran, termasuk dukungan untuk kelompok sekutu di Timur Tengah. -
Sinyal Perang Target
Israel menunjukkan kemampuan menembus lapisan keamanan terdalam Iran dengan menargetkan pejabat berprofil tinggi. -
Dampak Operasional
Kehilangan tiga jenderal sekaligus berpotensi melumpuhkan jaringan intelijen Iran di Suriah, Lebanon, dan Yaman.
RESPONS INTERNASIONAL
-
PBB: Sekjen Antonio Guterres mendesak gencatan senjata darurat.
-
AS: Aktivasi sistem pertahanan udara tambahan di pangkalan AL Teluk Persia.
-
Rusia: Serukan pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB.
PROYEKSI: BABAK BARU KONFLIK
Pakar Keamanan Timur Tengah dari Al Jazeera, Dr. Omar Ashour, memperingatkan:
“Pembunuhan pejabat level ini bukan sekadar eskalasi, tapi titik tanpa kembali. Iran akan merespons dengan kekuatan belum pernah terjadi, berpotensi memicu perang regional terbuka.”
SKENARIO TERBURUK YANG MENGINTAI
-
Penutupan Selat Hormuz oleh Iran → Guncang pasokan minyak global.
-
Serangan Hezbollah dari Lebanon utara → Perang dua front bagi Israel.
-
Aktivasi Sel Nuklir Bawah Tanah Iran → Memicu intervensi AS langsung.
Sumber Resmi:
-
Siaran Pers IRGC (15 Juni 2025).
-
Laporan Khusus Anadolu Agency (16 Juni 2025).
-
Data Korban: Kementerian Kesehatan Iran & Kementerian Luar Negeri Israel.
#IranIsraelConflict #IRGC #IntelijenMiliter #KrisisTimurTengah