Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkapkan sebanyak 198 perusahaan saat ini sedang dalam proses membangun pabrik baru di berbagai sektor industri. Proyek ini telah menyerap 24.000 tenaga kerja hingga kuartal pertama 2025, menguatkan optimisme pertumbuhan ekonomi nasional.

Detail Proyek dan Sektor Unggulan

Berdasarkan data Kemenperin per Maret 2025, investasi ini tersebar di sektor-sektor strategis:

  • Industri Pengolahan (45%): Termasuk makanan-minuman, tekstil, dan elektronik.
  • Kimia dan Farmasi (25%): Pabrik bahan baku obat dan pupuk.
  • Logam dan Mesin (20%): Komponen otomotif dan alat berat.
  • Teknologi Hijau (10%): Panel surya dan baterai kendaraan listrik.

Total nilai investasi yang digelontorkan mencapai Rp 78 triliun, dengan dominasi investasi domestik (60%) dan asing (40%).

Dukungan Kebijakan Pemerintah

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan, pertumbuhan ini didorong oleh sejumlah kebijakan:

  1. Kemudahan Perizinan Berusaha melalui sistem Online Single Submission (OSS).
  2. Insentif Pajak Super Deduction Tax untuk industri 4.0 dan R&D.
  3. Program Padat Karya Tunai untuk mendukung penyerapan tenaga kerja lokal.

“Kami proyeksikan tambahan 15.000 lapangan kerja baru hingga akhir 2025 seiring penyelesaian proyek,” ujar Agus dalam konferensi pers di Jakarta (26/3).

Distribusi Geografis dan Dampak Ekonomi

Pembangunan pabrik tersebar di:

  • Jawa (50%): Karawang, Bekasi, Gresik.
  • Sumatera (25%): Medan, Batam, Palembang.
  • Kalimantan (15%): Balikpapan, Banjarmasin.
  • Sulawesi & Papua (10%): Makassar, Sorong.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, proyek ini berkontribusi pada:

  • Penurunan tingkat pengangguran sebesar 0,5% di daerah lokasi pabrik.
  • Peningkatan UMKM pendukung industri hingga 12% (e.g., usaha logistik dan jasa perawatan).

By Luthfan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *