Gelombang demonstrasi dan kerusuhan pecah di Los Angeles sejak Jumat (6/6/2025) menyusul operasi besar-besaran Imigrasi dan Bea Cukai AS (ICE) yang menangkap lebih dari 100 imigran. Situasi makin memanas setelah Presiden Donald Trump mengerahkan 2.000 personel Garda Nasional tanpa persetujuan Gubernur California Gavin Newsom, memicu ketegangan politik dan kekacauan di jalanan.

Penyebab Kerusuhan

  1. Razia ICE yang Kontroversial

    • Agen ICE menggerebek lokasi di distrik Fashion, termasuk gudang dan toko seperti Home Depot dan Dale’s Donuts.

    • 118 orang ditangkap, termasuk lima tersangka kriminal.

    • Massa protes spontan berkumpul setelah pekerja tanpa dokumen diangkut dengan bus U.S. Marshals.

  2. Eskalasi Kekerasan

    • Demonstrasi berubah menjadi kerusuhan di Paramount dan Compton, dengan pembakaran kendaraan dan upaya penghalangan bus federal.

    • Polisi menggunakan granat kejut dan gas air mata untuk membubarkan massa.

Trump Kerahkan Garda Nasional, Newsom Tolak

  • Presiden Trump menggunakan kewenangan “Title 10” untuk mengirim 2.000 tentara tanpa persetujuan Gubernur Newsom.

  • “Kami tidak akan biarkan Los Angeles kacau seperti era Biden,” tegas Trump, bahkan mengancam mengerahkan Marinir.

  • Gubernur Newsom mengecam langkah ini sebagai pelanggaran kedaulatan California.

Respons Pemimpin Lokal dan Aktivis

  • Wali Kota Karen Bass:
    “Operasi ICE menciptakan ketakutan. Warga berhak protes, tapi jangan terprovokasi.”

  • Anggota Kongres Maxine Waters:
    “Trump mempolitisasi krisis ini untuk agenda divisif.”

  • Kamala Harris:
    “Ini bukan tentang keamanan, tapi menebar teror di komunitas imigran.”

Imbauan KJRI Los Angeles untuk WNI

KJRI Los Angeles menginstruksikan WNI:

  1. Bawa identitas resmi (paspor/Real ID).

  2. Hindari area kerusuhan.

  3. Hubungi hotline darurat +1 (213) 590-8095 jika membutuhkan bantuan.

*”Kami siap 24/7 membantu WNI di California,”* tegas Dewi Ratna Asih, Konsul KJRI Los Angeles.

Dampak dan Prospek Kedamaian

  • Komunitas imigran dilaporkan hidup dalam ketakutan.

  • Aktivis HAM menuntut investigasi atas tindakan ICE dan militerisasi respon pemerintah.

  • Pemerintah federal dan negara bagian masih berseteru soal solusi terbaik.

By Luthfan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *