Jakarta – Ketegangan di Timur Tengah kembali meningkat setelah serangkaian serangan timbal balik antara Israel dan Hizbullah di akhir pekan. Hizbullah melaporkan telah menembakkan lebih dari 80 roket ke wilayah utara Israel pada Sabtu (16/11/2024), sementara Israel melancarkan serangan udara ke Beirut yang menewaskan juru bicara Hizbullah.
Serangan roket Hizbullah berhasil menghantam kota Haifa, termasuk sebuah sinagoge di wilayah Carmel yang mengakibatkan dua korban jiwa. Beberapa orang dilaporkan mengalami luka ringan dan syok akibat serangan tersebut.
Sebagai balasan, Israel melancarkan serangan udara ke pusat kota Beirut pada hari Minggu yang menewaskan Mohammed Afif, juru bicara Hizbullah. Serangan tersebut juga mengakibatkan 22 orang luka-luka dan menimbulkan kerusakan besar di wilayah permukiman Mar Elias.
Sementara itu, konflik diperkirakan bisa meluas ke Irak setelah Gerakan Perlawanan Islam Irak mengklaim telah melancarkan serangan drone ke wilayah Eilat, Israel. The Economist melaporkan bahwa Irak berpotensi menjadi medan pertempuran berikutnya di Timur Tengah.
“Israel mengatakan Iran menyalurkan persediaan baru rudal jarak jauh dan pesawat tanpa awak peledak ke milisinya di sana,” tulis The Economist dalam analisanya.
Di Gaza, serangan Israel terus berlanjut dengan menewaskan 34 orang, termasuk anak-anak, dalam serangan udara ke gedung hunian berlantai lima di Beit Lahia. Total korban tewas selama 13 bulan konflik telah mencapai 43.846 orang, mayoritas warga sipil, menurut data yang dikutip PBB.