PT Mayora Indah Tbk (MYOR) mengumumkan rencana aksi pembelian kembali saham (buyback) dengan alokasi dana maksimal Rp 1 triliun. Program buyback ini akan berlangsung selama satu tahun, mulai 5 Juni 2025 hingga 5 Juni 2026, dengan menggunakan dana internal perusahaan.
Corporate Secretary MYOR, Yuni Gunawan, menjelaskan bahwa dana buyback berasal dari saldo kas perusahaan dan tidak akan mengganggu operasional bisnis. “Dana ini termasuk biaya transaksi dan perantara perdagangan terkait pelaksanaan buyback,” ujar Yuni dalam keterangan resmi, Rabu (14/5).
Detail Pelaksanaan Buyback:
-
Jumlah saham yang dibeli tidak melebihi 20% dari modal disetor.
-
Saham hasil buyback akan dicatat sebagai treasury stock dan tidak memiliki hak suara dalam RUPS.
-
Harga pembelian akan mengacu pada POJK No. 29/2023 dengan pertimbangan wajar oleh manajemen.
Dasar Pertimbangan:
Hingga Desember 2024, MYOR memiliki kas dan setara kas sebesar Rp 4,6 triliun, sehingga dinilai mampu melakukan buyback tanpa membebani kinerja keuangan. “Ini untuk mencapai struktur modal efisien dan mencerminkan kinerja perusahaan melalui harga saham,” tambah Yuni.
Analis Pasar:
Indy Naila, Investment Analyst Edvisor Provina Visindo, menilai aksi ini tepat untuk menstabilkan harga saham MYOR yang terkoreksi 16,91% tahun ini (per 15 Mei 2025). “Fundamental MYOR masih kuat meski terdampak biaya produksi. Buyback bisa jadi sinyal positif bagi investor,” ujarnya. Indy merekomendasikan buy dengan target harga Rp 2.700 per saham.
Performa Saham:
Harga saham MYOR ditutup pada Rp 2.310 (-1,7% harian) pada Kamis (15/5).
Catatan untuk Redaksi:
-
Artikel berdasarkan keterangan resmi MYOR dan analis pasar.
-
Pembaca dapat memantau perkembangan lebih lanjut melalui laporan keuangan MYOR dan pengumuman Bursa Efek Indonesia (BEI).