JAKARTA – Operasi intelijen Israel yang mendahului serangan besar-besaran terhadap fasilitas nuklir dan pimpinan militer Iran pekan ini mengungkap penetrasi mendalam Mossad di wilayah lawan. Menurut pejabat keamanan Israel yang dikutip Bisnis.com, badan intelijen tersebut berhasil menyelundupkan persenjataan canggih dan bahkan mendirikan pangkalan drone operasional di dalam Iran sebelum serangan diluncurkan.

Strategi Penetrasi Mossad: Dari Penyusupan hingga Serangan Presisi

Laporan intelijen mengungkap taktik kunci yang membuka jalan bagi serangan udara Israel:

  1. Penyelundupan Senjata Strategis:

    • Senjata berpemandu presisi disusupkan untuk menghancurkan sistem pertahanan udara Iran dari dalam.

    • Sistem rudal permukaan-ke-udara (SAM) Iran dinetralisir sebelum serangan utama.

  2. Pangkalan Drone Ilegal di Wilayah Iran:

    • Drone bermuatan bahan peledak diluncurkan dari pangkalan rahasia di dalam Iran.

    • Target pertama: peluncur rudal di sekitar Teheran.

  3. Pengumpulan Intelijen Real-Time:

    • Data Mossad memandu serangan terhadap tokoh kunci, termasuk komandan militer dan ilmuwan nuklir.

Gelombang Serangan Udara: 200+ Pesawat, 100+ Target

Pada Jumat dini hari waktu setempat, Israel melancarkan operasi militer terkoordinasi:

  • Lebih dari 200 pesawat menyerang 100+ target di seluruh Iran.

  • Seluruh pesawat dilaporkan kembali dengan aman — indikasi kelemahan pertahanan udara Iran.

  • Rekaman video operasi drone yang dirilis Mossad menunjukkan rudal Iran dalam keadaan non-operasional sebelum diserang.

Iran Sebagai “Taman Bermain” Mossad

Holly Dagres, peneliti senior di Washington Institute, menyatakan:
“Mossad telah memperlakukan Iran seperti taman bermainnya selama bertahun-tahun. Kemampuan mereka menarget fasilitas sensitif dan figur kunci di jantung Iran menunjukkan dominasi intelijen yang luar biasa.”

Eskalasi Konflik: Dari Perang Bayangan ke Serangan Terbuka

Operasi ini menandai eskalasi dramatis dalam konflik Israel-Iran:

  • 2010-2024: Israel melakukan pembunuhan ilmuwan nuklir dan sabotase fasilitas uranium (seperti serangan Natanz 2021).

  • April 2024: Perang bayangan berubah menjadi konflik terbuka setelah Iran menembakkan 300+ rudal ke Israel.

  • Juni 2025: Serangan langsung ke jantung infrastruktur nuklir dan militer Iran.

Implikasi Global

Keberhasilan penetrasi Mossad memicu kekhawatiran internasional:

  • Kerentanan Infrastruktur Kritis: Sistem pertahanan Iran terbukti dapat disusupi.

  • Proliferasi Taktik Asimetris: Metode serangan “dari dalam” berpotensi ditiru aktor negara/non-negara.

  • Risiko Perluasan Konflik: Iran berjanji membalas “di waktu dan tempat yang dipilihnya”

By Luthfan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *