Jakarta, 13 April 2025 – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengumumkan rencana penyederhanaan kurikulum dengan mengurangi materi pelajaran di sekolah. Kebijakan ini bertujuan memfokuskan pembelajaran pada kompetensi esensial dan mengurangi beban kognitif siswa.
Detail Penyederhanaan Kurikulum
- Aspek yang Dikurangi:
- 30% materi pelajaran di semua jenjang (SD-SMA)
- Konten hafalan dan fakta yang mudah diakses digital
- Materi yang tumpang tindih antar mata pelajaran
- Fokus Baru:
- Literasi dasar (membaca, menulis, berhitung)
- Keterampilan abad 21 (kritis, kreatif, kolaborasi)
- Pendidikan karakter dan kecakapan hidup
- Implementasi:
- Pilot project Juli 2025 di 10.000 sekolah
- Nasional 2026 setelah evaluasi
- Pelatihan guru masif mulai Mei 2025
Perubahan Utama per Jenjang
Jenjang | Pengurangan Materi | Penambahan Fokus |
---|---|---|
SD | 40% materi IPA/IPS terintegrasi | Projek penguatan profil Pelajar Pancasila |
SMP | 35% materi sejarah detil | Literasi digital & financial |
SMA | 25% konten teori berat | Praktik aplikatif & magang |
Dasar Kebijakan
- Hasil Asesmen Nasional 2024:
- 65% siswa stres karena beban pelajaran
- Hanya 30% materi yang benar-benar digunakan siswa
- Studi internasional:
- Sistem pendidikan terbaik dunia fokus pada kedalaman, bukan keluasan
Respons Publik
- Mendikbudristek:
“Ini bukan mengurangi kualitas, tapi meningkatkan relevansi pendidikan.” - Koalisi Orang Tua:
“Setuju pengurangan beban, tapi mohon transparan materi apa saja yang dipotong.” - Guru di Bandung:
“Perlu pendampingan serius untuk adaptasi metode mengajar baru.”
Tahap Implementasi
- Mei 2025: Sosialisasi ke dinas pendidikan
- Juni 2025: Pelatihan master teacher
- Juli 2025: Uji coba terbatas
- Desember 2025: Evaluasi menyeluruh
Laporan oleh: Tim Pendidikan Kompas
Editor: Ahmad Faisal
Catatan: Perubahan berdasarkan Permendikbud No. 11 Tahun 2025. Daftar materi yang dikurangi akan diumumkan pekan depan melalui laman kemdikbud.go.id.