Bandung, 14 April 2025 — Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung tengah membuka peluang kerja sama strategis dengan berbagai pihak, khususnya investor dan pengembang swasta, untuk mendukung pembangunan infrastruktur pengelolaan air. Fokus utama dari upaya ini adalah pembangunan sistem drainase dan kolam retensi guna menjawab tantangan tata kelola air perkotaan yang semakin kompleks.

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur drainase tidak bisa ditangani pemerintah sendiri. Menurutnya, kolaborasi lintas sektor sangat dibutuhkan agar solusi yang dibangun tidak hanya jangka pendek, tapi juga berdampak besar dalam jangka panjang.

“Kolam retensi itu memang kurang, karena kecil dan sedikit, sedangkan itu harus besar dan dalam. Makanya kita akan cari mitra untuk pemerintah yang bisa membangun drainase sekaligus tempat saluran air limbah atau black water,” kata Farhan.

Farhan menyebut, kolam retensi yang direncanakan bukan hanya sebagai penampung air, tetapi juga akan dirancang memiliki nilai tambah. “Black water manajemen nantinya akan disalurkan, bermuara sebelum ke sungai. Itu menuju kolam instalasi pengelolaan limbah. Dari situ diharapkan jadi kolam retensi yang multiguna,” katanya.

Langkah ini diambil sebagai respons terhadap tantangan tata kelola air perkotaan yang semakin kompleks, serta untuk mengatasi masalah banjir yang kerap melanda Kota Bandung. Pemkot Bandung berharap, dengan adanya kolaborasi ini, pembangunan infrastruktur pengelolaan air dapat berjalan lebih efektif dan efisien, serta memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat.

By Luthfan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *