Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, mengungkapkan angka pengangguran terbuka di Kota Bandung saat ini mencapai 100.300 orang. Dalam upaya menekan angka tersebut, Pemkot Bandung menargetkan penyerapan 15.000 tenaga kerja baru setiap tahun, salah satunya melalui bursa kerja (job fair). Hal ini disampaikan Farhan saat membuka Job Fair 2025 di Graha Manggala Siliwangi, Selasa (17/6/2025).
Job Fair 2025: 2.600 Lowongan Tersedia
Kegiatan job fair yang digelar selama dua hari (17–18 Juni 2025) ini melibatkan 46 perusahaan anggota Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), dengan total 2.600 lowongan pekerjaan. Farhan menekankan bahwa job fair ini bukan sekadar formalitas, melainkan upaya nyata untuk mengurangi pengangguran.
“Ada 2.600 lowongan, sementara pendaftar sudah lebih dari 3.000 orang. Ini menunjukkan bahwa jumlah pencari kerja selalu lebih banyak daripada lapangan pekerjaan yang tersedia,” ujar Farhan.
Dari job fair ini, Farhan menargetkan minimal 50% lowongan (sekitar 1.300 pekerjaan) dapat terisi, sebagai langkah awal mengurangi pengangguran di Bandung.
Target Pengurangan Pengangguran 15% per Tahun
Farhan berkomitmen menurunkan angka pengangguran terbuka di Bandung dari 7,4% menjadi 6,4% pada 2026. Dalam lima tahun ke depan, dia menargetkan pengangguran terbuka bisa turun menjadi di bawah 50.000 orang.
“Targetnya, setiap tahun 15.000 tenaga kerja baru terserap. Jika konsisten, di akhir masa jabatan saya, pengangguran di Bandung tidak lebih dari 50.000 orang,” jelasnya.
Namun, Farhan mengakui tantangan besar dalam mencapai target tersebut, antara lain:
-
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang terus terjadi tiap tahun.
-
Kesenjangan kompetensi antara lulusan pendidikan dan kebutuhan industri.
Langkah Strategis Pemkot Bandung
Untuk mendukung penyerapan tenaga kerja, Pemkot Bandung akan:
-
Memperbanyak job fair kolaborasi dengan Apindo dan perusahaan ternama.
-
Menyelaraskan kurikulum pendidikan dengan kebutuhan industri.
-
Memperkuat pelatihan vokasi untuk meningkatkan keterampilan pencari kerja.
Farhan juga mengimbau masyarakat, terutama generasi muda, untuk terus mengembangkan kompetensi agar lebih mudah terserap di dunia kerja.