gray rocky mountain with fog during daytimePhoto by <a href="https://unsplash.com/@feryadysh" rel="nofollow">Fery Andriyansyah</a> on <a href="https://unsplash.com/?utm_source=hostinger&utm_medium=referral" rel="nofollow">Unsplash</a>

Kegempaan di Gunung Tangkuban Parahu Meningkat

Kegempaan di Gunung Tangkuban Parahu mengalami peningkatan dalam dua hari terakhir. Peningkatan ini juga terjadi pada periode 4-7 Maret 2024. Gempa embusan dan low frequency terus berlanjut, dengan puncaknya terjadi pada 21 dan 22 Maret 2024.

Pada dua tanggal tersebut, tercatat 24 dan 40 kejadian gempa hembusan, mengindikasikan aktivitas vulkanik yang meningkat di kawasan tersebut. Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, menyatakan hal ini pada Jumat, 22 Maret 2024.

Potensi Bahaya Erupsi Freatik

Meskipun tidak terjadi perubahan atau endapan material vulkanik baru di sekitar kawah Ratu, kawah Ecoma, dan kawah Domas pada 22 Maret 2024, hasil pemantauan visual dan instrumental menunjukkan adanya embusan asap berwarna putih dengan ketebalan yang bervariasi. Asap tersebut mencapai tinggi 5-140 meter dari dasar kawah.

Wafid mengingatkan bahwa meskipun tidak ada gejala vulkanik yang jelas atau signifikan, potensi bahaya erupsi freatik tetap perlu diwaspadai. Masyarakat dan pengunjung diminta untuk tidak mendekati dasar kawah dan segera meninggalkan area jika teramati peningkatan intensitas asap kawah atau tercium bau gas yang menyengat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *