Wali Kota Bandung Muhammad Farhan menyoroti keterlambatan pembangunan Flyover Nurtanio sebagai salah satu penyebab predikat Bandung sebagai kota termacet. Proyek yang seharusnya selesai pada November 2024, kemudian diundur ke Mei 2025, hingga kini—Juni 2025—masih belum rampung, justru memperparah kemacetan di sekitar lokasi konstruksi.

Dampak Keterlambatan Proyek terhadap Lalu Lintas

Farhan mengungkapkan, kemacetan yang terjadi di sekitar Stasiun Andir dan Bandara Husein Sastranegara semakin parah akibat proyek yang mangkrak tersebut.

“Kita dicap sebagai kota paling macet sedunia. Salah satu penyebabnya ya proyek seperti Jembatan Layang Nurtanio ini yang belum selesai,” tegas Farhan, dikutip dari Humas Pemkot Bandung, Senin (16/6/2025).

Flyover sepanjang 550 meter ini dibangun untuk mengurai kemacetan di kawasan utara Bandung, terutama di perlintasan kereta api. Namun, karena pengerjaannya molor, justru menimbulkan masalah baru bagi pengendara.

Proyek di Bawah Pemerintah Pusat, Pemkot Bandung Kesulitan Intervensi

Farhan menegaskan bahwa proyek ini sepenuhnya berada di bawah kendali Kementerian Pekerjaan Umum (PU). Ia menyayangkan tidak adanya kejelasan dari pemerintah pusat mengenai penyebab penundaan dan timeline penyelesaiannya.

“Ini proyek pemerintah pusat, tapi sampai sekarang masih misterius kapan akan selesai,” ujarnya.

Aksi Lanjutan: Pertemuan dengan Pemerintah Pusat

Untuk mendorong percepatan penyelesaian, Farhan akan bertolak ke Jakarta pada Kamis, 19 Juni 2025, untuk berkoordinasi langsung dengan pihak terkait. Tujuannya adalah memastikan komitmen dan jadwal penyelesaian proyek senilai Rp63 miliar ini.

“Kami tidak akan diam. Proyek ini penting untuk kelancaran transportasi warga Bandung,” tegasnya.

By Luthfan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *