Jakarta, 13 Maret 2025 – Menteri Keuangan Sri Mulyani menuding kebijakan proteksionis pemerintahan Amerika Serikat di bawah Presiden Donald Trump sebagai salah satu faktor yang memicu pelemahan nilai tukar Rupiah. Dalam konferensi pers yang digelar baru-baru ini, Sri Mulyani menyampaikan keprihatinannya atas dampak negatif kebijakan tersebut terhadap perekonomian Indonesia.
Menurut Sri Mulyani, kebijakan tarif dan pendekatan proteksionis yang diterapkan oleh pemerintah AS telah menimbulkan ketidakpastian di pasar global. “Kebijakan yang diambil, terutama yang berfokus pada pengetatan perdagangan, memicu arus keluar modal dari pasar negara berkembang dan berdampak pada melemahnya Rupiah,” ujarnya. Pernyataan tersebut menegaskan bahwa dinamika ekonomi global yang semakin tidak stabil turut menekan nilai tukar mata uang nasional.
Dalam menanggapi situasi tersebut, Sri Mulyani menekankan komitmen pemerintah Indonesia untuk terus melakukan reformasi struktural dan menerapkan kebijakan fiskal yang prudent. Langkah-langkah tersebut dirancang untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional dan meningkatkan daya saing di tengah arus globalisasi serta fluktuasi pasar internasional. Ia juga mengimbau para pelaku ekonomi agar lebih adaptif serta mengoptimalkan potensi dalam negeri guna mengurangi ketergantungan terhadap kondisi ekonomi global yang tidak menentu.
Kebijakan luar negeri Amerika Serikat yang semakin condong ke proteksionisme ini dianggap tidak hanya berimbas pada perdagangan bilateral, tetapi juga mempengaruhi kepercayaan investor dan kondisi pasar valuta asing. Sri Mulyani pun menambahkan bahwa pemerintah akan terus memantau situasi global guna mengambil langkah-langkah preventif yang diperlukan untuk melindungi kestabilan ekonomi Indonesia.
Dengan adanya pernyataan tegas dari Menteri Keuangan, diharapkan masyarakat dan pelaku ekonomi dapat lebih memahami kompleksitas interaksi antara kebijakan global dan stabilitas ekonomi domestik, serta perlunya sinergi antara kebijakan nasional dengan dinamika pasar internasional.
Sumber: Media Indonesia