Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, memastikan ketersediaan gas LPG 3 kilogram (kg) di Kota Bandung dalam kondisi aman. Pernyataan ini disampaikan menanggapi kenaikan harga gas tabung subsidi di tingkat pangkalan menjadi Rp19.000 per tabung, mulai Senin (16/6/2025), dari sebelumnya Rp16.600.
Farhan menegaskan bahwa meskipun terjadi kenaikan Harga Eceran Tertinggi (HET), masyarakat tidak perlu melakukan panic buying atau membeli secara berlebihan. “Alhamdulillah, menurut data dari Disdagin (Dinas Perdagangan dan Perindustrian), stok LPG 3 kilogram aman. Semuanya lancar, jadi masyarakat tidak usah melakukan panic buying,” ujarnya usai membuka kegiatan Job Fair di Graha Manggala Siliwangi, Selasa (17/6/2025).
Distribusi Sempat Terhambat, Pemkot Lakukan Operasi Pasar
Farhan mengakui bahwa dalam beberapa waktu terakhir, distribusi gas LPG 3 kg sempat mengalami hambatan, menyebabkan kelangkaan di tingkat pengecer. Salah satu penyebabnya adalah aksi spekulan yang sengaja menimbun atau menahan barang untuk mengambil keuntungan dari gejolak harga.
“Memang rada seret-seret sedikit, karena pasti ada spekulan yang menahan barang. Kita lagi operasi sekarang untuk memastikan bahwa spekulan itu segera melepaskan barangnya,” tegas Farhan.
Pemkot Bandung melalui Disdagin terus memantau pasokan dan distribusi LPG 3 kg untuk memastikan stok tetap tersedia di pasaran. Farhan juga meminta masyarakat melaporkan jika menemukan praktik penimbunan atau penjualan di atas HET.
Imbauan untuk Masyarakat
Farhan mengimbau warga Bandung tetap tenang dan tidak terpancing isu kelangkaan. “Stok kami pastikan aman. Yang penting masyarakat tidak perlu khawatir dan membeli secukupnya,” pesannya.
Pemkot Bandung berkomitmen menjaga stabilitas harga dan ketersediaan barang kebutuhan pokok, termasuk LPG 3 kg, terutama menjelang hari-hari besar.
Laporan: Humas Pemkot Bandung |