Telegram mengumumkan pencapaian signifikan dengan jumlah pengguna aktif bulanan mereka kini mencapai 950 juta. CEO Pavel Durov menyatakan target ambisius untuk menaikkan angka ini hingga 1 miliar sebelum akhir tahun 2024. Kenaikan jumlah pengguna yang cukup dramatis, dari 900 juta pada Maret 2024 ke 950 juta dalam waktu hanya empat bulan, menandakan pertumbuhan pesat platform pesan ini.

Saat mencapai tonggak 900 juta pengguna, Durov memperkirakan bahwa Telegram akan mulai meraih profitabilitas pada tahun 2025 dan berencana untuk go publik di bursa saham. Untuk mendukung target ini, Telegram telah mengimplementasikan berbagai strategi monetisasi, termasuk penjualan langganan premium yang menawarkan fitur tambahan, serta sistem iklan dan akun bisnis untuk channel dan pemilik usaha.

Sistem iklan Telegram menawarkan bagi hasil kepada pemilik channel, sementara versi akun bisnis memungkinkan pemilik usaha menampilkan informasi penting seperti jam buka dan lokasi dengan biaya berlangganan bulanan.

Meskipun pencapaian ini menunjukkan pertumbuhan cepat, Telegram masih berada jauh di belakang pesaing terdekatnya, WhatsApp, yang dilaporkan memiliki 2,78 miliar pengguna aktif bulanan secara global. Dengan strategi monetisasi yang terus berkembang dan target ambisius, Telegram berusaha mengejar ketertinggalan dan memperkuat posisinya di pasar komunikasi digital.

By artikel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *