Pemerintah mengambil langkah serius untuk mengatasi tingginya harga tiket pesawat yang berdampak pada sektor pariwisata nasional. Kementerian BUMN, Pariwisata, dan Perhubungan akan membentuk satuan tugas (satgas) khusus untuk menyelaraskan kebijakan pariwisata dan transportasi udara.
Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan di Jakarta, Kamis (31/10/2024), bahwa pembentukan tim ini merupakan implementasi sinergi lintas kementerian yang sejalan dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto di Magelang. “Kita akan membentuk tim bersama untuk memberikan solusi. Mungkin 1-2 minggu insya Allah timnya sudah terbentuk dan sudah mulai bisa me-review segala kebijakan,” jelasnya.
Langkah ini muncul setelah Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menyoroti berbagai faktor penyebab melambungnya harga tiket pesawat. Anggota KPPU Budi Joyo Santoso mengidentifikasi beberapa masalah utama, termasuk harga avtur yang tinggi, monopoli distribusi avtur, komponen pajak, dan perilaku pelaku usaha.
Namun, terkait isu avtur, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia membantah bahwa harga avtur Indonesia adalah yang termahal di ASEAN. Pernyataan ini diperkuat oleh PT Pertamina Patra Niaga melalui Corporate Secretary Heppy Wulansari yang menegaskan bahwa harga avtur nasional masih kompetitif, terutama dibandingkan dengan negara-negara yang memiliki karakteristik geografis serupa.
Satgas yang akan dibentuk ini diharapkan dapat menghasilkan solusi komprehensif untuk menurunkan harga tiket pesawat domestik, yang pada gilirannya akan mendorong pertumbuhan sektor pariwisata nasional. Tim khusus ini akan mengevaluasi dan menyelaraskan berbagai kebijakan untuk menciptakan ekosistem pariwisata yang lebih terjangkau dan efisien.
Pembentukan satgas lintas kementerian ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mengatasi masalah struktural yang telah lama menghambat pertumbuhan sektor pariwisata dan penerbangan domestik Indonesia.