Washington D.C.,CIB – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bertemu dengan delegasi pemerintah Jepang di Mar-a-Lago, Florida, Selasa (16/4/2025), untuk membahas kebijakan tarif impor AS yang berpotensi memengaruhi hubungan dagang kedua negara. Pertemuan ini dinilai sebagai upaya Jepang mengantisipasi kebijakan proteksionis Trump jika terpilih kembali dalam Pemilu AS 2024.
Latar Belakang Pertemuan
Trump, yang saat ini menjadi calon presiden dari Partai Republik, dikenal dengan kebijakan “America First” selama masa kepresidenannya (2017-2021), termasuk mengenakan tarif impor terhadap produk baja dan aluminium dari Jepang sebesar 10-25%. Jepang, sebagai salah satu mitra dagang utama AS, berharap dapat menegosiasikan kelonggaran tarif jika Trump kembali berkuasa.
Pokok Pembahasan
Tarif Impor Mobil Jepang:
Trump sebelumnya mengancam akan mengenakan tarif hingga 25% untuk mobil impor dari Jepang, termasuk merek seperti Toyota dan Honda.
Jepang berargumen bahwa kebijakan ini dapat merugikan produsen otomotif mereka yang telah berinvestasi besar di AS.
Ekspor Bahan Semikonduktor:
Jepang merupakan pemasok utama bahan chip semikonduktor untuk industri teknologi AS.
Delegasi Jepang meminta kepastian agar ekspor mereka tidak terkena pembatasan.
Kerja Sama Pertahanan dan Ekonomi:
Kedua pihak juga membahas kerja sama keamanan dan investasi Jepang di AS untuk mengurangi ketegangan dagang.
Respons Pihak Terkait
Perwakilan Jepang menyatakan pertemuan berlangsung “produktif” tetapi menolak memberikan detail kesepakatan.
Tim Trump mengklaim mantan presiden ingin menciptakan hubungan dagang yang “lebih adil” bagi AS.
Analis politik menilai pertemuan ini sebagai strategi Trump untuk menunjukkan pengaruhnya dalam kebijakan global meskipun belum menjabat.
Dampak Potensial
Jika tarif impor diterapkan, harga produk Jepang di AS bisa naik, memengaruhi inflasi.
Industri otomotif AS yang bergantung pada suku cadang Jepang juga mungkin terdampak.
Hubungan diplomatik AS-Jepang bisa tegang, meskipun kedua negara tetap sekutu dekat di bidang keamanan.
Prospek ke Depan
Pertemuan ini dinilai sebagai bagian dari persiapan Jepang menghadapi kemungkinan kembalinya Trump ke Gedung Putih. Kebijakan proteksionisnya diperkirakan akan terus menjadi isu utama dalam hubungan AS-Jepang jika ia terpilih November mendatang.
Sumber Referensi:
Kompas.com